Harga Batu Bara Stabil Akhir Tahun Didorong Pasokan Longgar Global

Sabtu, 27 Desember 2025 | 09:32:48 WIB
Harga Batu Bara Stabil Akhir Tahun Didorong Pasokan Longgar Global

JAKARTA - Menutup perdagangan akhir tahun, pergerakan harga batu bara global cenderung berjalan datar. 

Pasar menunjukkan sikap menunggu dengan mempertimbangkan kondisi pasokan yang masih longgar serta permintaan yang belum sepenuhnya pulih. Kombinasi faktor tersebut membuat ruang pergerakan harga relatif terbatas di berbagai pasar acuan.

Situasi ini tercermin dari transaksi kontrak berjangka maupun pasar fisik yang berlangsung hati-hati. Pelaku pasar lebih selektif dalam mengambil posisi, sembari mencermati dinamika logistik dan level persediaan di negara tujuan utama. Alhasil, volatilitas harga batu bara belum menunjukkan peningkatan berarti.

Pergerakan Harga Global Tetap Terkendali

Harga batu bara global bergerak stabil pada Jumat, 26 Desember 2024. Kondisi ini ditopang oleh pasokan yang masih longgar serta permintaan yang cenderung dilakukan secara berhati-hati oleh para pembeli.

Harga batu bara Newcastle untuk Januari 2026 tercatat naik tipis sebesar US$ 0,05% ke level US$ 109,05 per ton. Kenaikan ini terbilang marginal dan belum mencerminkan perubahan sentimen yang signifikan.

Sementara itu, harga kontrak Februari 2026 di pasar Newcastle bertahan di US$ 108,5 per ton. Stabilitas ini menunjukkan keseimbangan sementara antara penawaran dan permintaan.

Untuk kontrak Maret 2026, harga tercatat stabil di level US$ 109 per ton. Tidak adanya lonjakan atau koreksi tajam menegaskan kondisi pasar yang relatif tenang.

Di Eropa, harga batu bara Rotterdam juga menunjukkan pola serupa. Kontrak Januari 2026 tercatat stabil di US$ 95,2 per ton tanpa perubahan berarti.

Harga untuk Februari 2026 di pasar Rotterdam bertahan di US$ 94,2 per ton. Sedangkan kontrak Maret 2026 berada di level US$ 93,9 per ton.

Stabilnya harga di dua pasar utama ini menandakan bahwa pelaku pasar global masih menahan diri. Faktor eksternal belum cukup kuat untuk mendorong perubahan tren harga dalam waktu dekat.

Pasar India Menjadi Cerminan Permintaan

Dikutip dari BigMint, harga batu bara termal asal Indonesia di pelabuhan India cenderung stabil secara mingguan hingga pekan yang berakhir 26 Desember 2025. Lemahnya aktivitas pembelian di pasar spot membatasi proses pembentukan harga.

Kondisi ini terjadi di hampir seluruh kelas kalori utama. Minimnya transaksi membuat pergerakan harga berjalan sangat terbatas meskipun pasokan tersedia.

Tren harga yang relatif datar tersebut mencerminkan strategi pembelian yang lebih berhati-hati. Pembeli memilih menunggu momentum yang lebih jelas sebelum meningkatkan volume pembelian.

Ketersediaan pasokan yang dinilai masih cukup nyaman turut memengaruhi sikap pasar. Dengan stok yang ada, pembeli tidak berada dalam tekanan untuk segera mengamankan pasokan tambahan.

Situasi ini membuat pasar pelabuhan India bergerak dalam rentang sempit. Tidak terlihat adanya dorongan kuat yang dapat mengangkat harga dalam jangka pendek.

Meski demikian, stabilitas harga juga menunjukkan bahwa pasar masih menemukan titik keseimbangan. Penurunan tajam pun dapat dihindari berkat faktor pendukung tertentu.

Peran Logistik dan Tarif Angkutan

Dari sisi logistik, tarif angkutan laut kembali melemah sepanjang pekan lalu. Penurunan biaya pengiriman membantu menekan biaya landed cost bagi pembeli di India.

Kondisi ini turut menopang harga batu bara di pelabuhan India. Hal tersebut terjadi meskipun harga batu bara internasional sedang berada dalam tren melemah.

BigMint mencatat tarif pengiriman kapal Supramax rute Kalimantan Timur–Navlakhi turun sebesar US$ 0,85 per dmt secara mingguan. Tarif tersebut menjadi US$ 12,91 per dmt.

Pelemahan tarif angkutan ini sebagian mengimbangi penurunan harga FOB. Dengan demikian, koreksi harga di pasar pelabuhan India dapat ditekan.

Efisiensi biaya logistik menjadi faktor penting dalam menjaga stabilitas harga. Tanpa dukungan ini, tekanan penurunan harga berpotensi lebih dalam.

Kondisi logistik yang relatif lancar juga memberi fleksibilitas bagi pelaku pasar. Distribusi batu bara dapat dilakukan lebih efisien di tengah permintaan yang moderat.

Dinamika Stok dan Prospek Ke Depan

Persediaan batu bara termal di pelabuhan India tercatat meningkat 1,8% secara mingguan. Stok mencapai 13,31 juta ton pada pekan yang berakhir 19 Desember.

Angka tersebut naik dibandingkan posisi pekan sebelumnya yang sebesar 13,07 juta ton. Namun, kenaikan agregat ini menutupi pergerakan internal yang cukup signifikan.

Penumpukan stok di sejumlah pelabuhan diimbangi oleh penurunan tajam di pelabuhan lain. Kondisi ini mengindikasikan adanya redistribusi persediaan, bukan akumulasi bersih.

Situasi tersebut dipicu oleh ketidakseimbangan kedatangan kapal. Aktivitas pengangkutan keluar yang intensif juga terjadi di pelabuhan dengan stok tinggi.

Sementara itu, persediaan batu bara di PLTU India turun menjadi 54,67 juta ton per 25 Desember. Angka ini turun dari 55,16 juta ton pada pekan sebelumnya.

Level persediaan tersebut setara dengan sekitar 18 hari kebutuhan konsumsi. Meski relatif memadai, masih terdapat 14 PLTU dalam kategori kritis.

Kondisi kritis tersebut lebih disebabkan oleh kendala logistik dan kualitas batu bara. Bukan karena kekurangan pasokan secara absolut di pasar.

Ke depan, harga batu bara Indonesia di pelabuhan India diperkirakan tetap bergerak terbatas. Stok yang melimpah dan lemahnya sentimen global membatasi potensi kenaikan.

Namun, penurunan tarif angkutan dan kelancaran distribusi memberikan bantalan penurunan. Arah pasar jangka pendek akan bergantung pada normalisasi persediaan dan pemulihan permintaan pasca akhir tahun.

Terkini